Jumat, 11 Februari 2011

PEMBUATAN PERSEMAIAN TANAMAN KAYU/HUTAN

Persemaian adalah tempat atau areal untuk memproses benih menjadi bibit yang siap tanam di lapangan. Penanaman benih ke lapangan dapat dilakukan secara langsung dan secara tidak langsung yang berarti harus disemaikan terlebih dahulu di tempat persemaian.
Tujuan pembuatan persemaian adalah untuk memperoleh keberhasilan penanaman baik itu dari segi kualitas dan kuantitas yang diharapkan, penyediaan bibit siap tanam tepat waktu yaitu di awal musim penghujan. Tahapan pembuatan persemaian adalah sebagai berikut ;

1.  Persyaratan lokasi
  • Lokasi cukup teduh, lembab dan dekat dengan sumber air.
  • Berdekatan dengan lokasi penanaman
  • Dalam bentuk bedengan, tanah harus cukup subur.
  • Bedengan Beratap memanjang utara-selatan dan menghadap timur
2.  Luasan ;
  • Luas lahan untuk persemaian tergantung kebutuhan sebagai patokan untuk lahan 1 Ha     dapat menampung bibit dalam polybag sebanyak 400.000 polybag bibit tanaman.
3.  Waktu
  • pelaksanaan penyemaian bibit yaitu pada saat musim kemarau, tujuannya diharapkan pada awal musim penghujan bibit tanaman sudah siap sebar ke lokasi penanaman.
4.  Pelaksanaan, meliputi :
  • Persiapan lapangan ( pemberian batas lapangan yang jelas dan dipetakan, Pembersihan lahan dari semak dan rumput, pengolahan/pencangkulan tanah dengan baik dan meratakannya, pembuatan bedengan; bedeng tabur bak yang diberi pasir setebal 10-15 cm, dan bedeng sapih tempat menyipan polybag yang diberi naungan, pembuatan jalan kontrol dan angkut, pemasangan instlasi air untuk penyiraman, pengisian kantong pelastik polybag sampai penuh dengan media tanah yang berhumus/tanah top soil  dicampur pupuk kandang perbandingan campuran media semai tergantung kesuburan tanah untuk tanah yang baik cukup 1 : 1.)
5.  Perlakuan  benih
  • Beberapa jenis benih tanaman hutan biasanya memrlukan perlakuan sebelum di tebar, misal ; benih yang berkulit biji sedang seperti sengon ( Paraserianthes falcataria ) benih direndam dalam air hangat selama 24 jam atau benih diseduh/dimasukan pada air panas selama 5 menit dan terus direndam selama 24 jam sebelum di tebar ditiris anginkan terlebih dahulu, Untuk tanaman yang berkulit biji keras sperti jati, kemiri, melinjo perlu perlakuan khusus yaitu : 
  • Biji direndam dalam air dingin-dijemur dibawah terik sinar matahari, diulang 4-5 hari. 
  • Biji jati direndam dalam air dingin-air panas bergantian selama 1 minggu. 
  • Biji jati pada bagian epikotil, ditipiskan kulit bijinya dengan cara diamplas, sehingga   memudahkan air dan udara masuk kedalam biji.
  • Biji jati direndam dalam larutan asam sulfat pekat (H2S04) selama 15 menit, kemudian dicuci dengan air dingin setelah itu baru dikecambahkan pada media pasir 
6.  Penaburan benih.
  •  Benih yang telah melalui proses perlakuan di tabur di atas media semai secara merata atau di buat larikan-larikan dengan jarak 5 cm antar larikan dan kemudian di tutup dengan media secara merata, lakukan penyiraman 2 kali sehari pagi dan sore dengan butiran air yang halus.untuk beberapa jenis tanaman yang lambat proses perkecambahannya penyapihan bibit dilakukan setelah berumur 1-1,5 bulan di bedeng tabur.
 7.  Pernyapihan.

Pengertian penyapihan adalah memindahkan bibit / anakan ke media di bedeng sapih (polybag). Waktu penyapihan sebaiknya di lakukan pada sore hari, dan setelah penyapihan sebaiknya lakukan penyiraman sampai media cukup basah. setelah berumur 3-4 minggu setelah sapih sebaiknya kerapatan naungan dikurangi dan setelah berumur 8-10 minggu dari penyapihan sebaiknya naungan diangkat tujuannya agar bibit tanaman memiliki batang yang kuat.

8.  Pemeliharaan, meliputi;
  • Penyulaman dilakukan untuk menganti bibit yang matai pada media polybag
  • Penyiraman dilakukan 2 kali sehari
  • Penyiangan, membersihkan tempat atau media dari gulma atau tanaman lain.
  • Pemupukan untuk mencukupi unsur hara tanaman sehingga diperoleh bibit tanaman yang baik dan berkwalitas, pupuk yang digunakan anorganik yaitu TSP/TS atau NPK dengan dosis 0,05 gram per polybag  dilakukan secara ter atur 2-3 minggu sekali dan dengan menggunakan pupuk organik/pupuk kandang yang telah diekstrak dan di rendam selama 14 hari, di berikan bersamaan dengan penyiraman dilakukan secara rutin setiap 4-7 hari sekali.
 8.  Seleksi  bibit.
Tujuan dilakukan seleksi bibit adalah untuk memperoleh bibit tanaman yang benar-benar baik dan telah siap dipindahkan atau di tanam dilapangan, selain itu bibit yang di seleksi akan mempunyai keseragaman dalam pertumbuhannya. bibit yang belum memenuhi kreteria untuk disebar di pelihara lebih lanjut di persemaian.